Cerita ini saya sajikan untuk teman-teman yang sedang stres dalam pekerjaan, posisi dalam hidup ini. Semoga bermanfaat...
Cerita ini bermula ketika seorang kakek tua sedang duduk sambil meminun secangkir teh, dan tiba-tiba ada sekumpulan pemuda datang dan menayakan apakah bisa meraka meminta air untuk minum. dan sang kakek pun beranjak untuk mengambil sepoci air teh dan beberapa cangkir, dimana cangkir itu berbeda bentuk dan bahan. Mulai dari porselin, plastik, kaca, kristal, dan bahan-bahan indah lainnya. Sebagian tampak mahal dan halus, tapi ada beberapa yang tampak biasa saja.
Kakek tersebut menyuruh para pemuda untuk mengambil cangkir dan tehnya masing-masing. Sesudah semua pemuda memegang cangkir teh, Kakek itu berkata,"Jika kalian perhatikan, cangkir yang diambil semuanya oleh kalian adalah yang bagus dan mahal. Yang tertinggal tidak dipakai hanya cangkir murah dan sedehana. Hanya menginginkan yang paling baik itu wajar dan normal, tapi justru itulah yang menjadi sumber masalah dan stres kalian."
" Cangkir kalian tidak akan mengubah RASA dari teh tersebut. Yang kalian semua inginkan adalah teh, bukan cangkir. Pemilihan cangkir tersebut tidak akan mengubah rasa teh kalian. Tapi kalian secara sadar memilih cangkir yang terbaik, lalu saling melihat cangkir satu sama lain mana yang lebih bagus, padahal isinya sama"
"Sekarang camkan hal ini. Hidup adalah teh. Posisi kalian sekarang ini adalah cangkir. Tak perlu kalian risaukan cangkir kalian sekarang, santai lah sejenak. Tapi seduhlah teh kalian dan racik lah teh kalian agar menjadi teh yang enak dan mantap untuk dinikmati. teh kalian akan membuat cangkir kalian menjadi LUAR BIASA walaupun cangkir kalian biasa saja dan sederhana."
"Begini, dengan posisi kalian sekarang ini. Jangan lah terlalu di buat stres dan jangan lah merasa terbebani. Karena itu semua akan merusak hidup kalian sebagai pemuda dan memperburuk organisasi kalian. Tapi cobalah untuk membuat hidup kalian menjadi lebih baik lagi agar kalian dapat menjadi pemuda yang baik dan menjadi contoh untuk organisasi kalian"
"Kadang, kita hanya konsentrasi pada cangkir membuat kita tidak menikmati teh yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Tuhan menyeduh teh bukanlah cangkir. Tinggal kita sendiri yang menentukan, di cangkir mana teh kita akan di taruh? Apabila kalian sudah memilih cangkir kalian, yakinlah bahwa cangkir kalianlah yang terbaik tanpa merisaukan hal lain"
Teman-teman sekalian, Pemimpin yang paling bahagia tidak memiliki segala sesuatu yang terbaik. Mereka membuat segala sesuatu menjadi yang terbaik.
Sedang berada dimanapun posisi kita, mau itu sebagai pelajar, mahasiswa, kerja kantoran, wiraswasta. Itu semua hanyalah CANGKIR. Terkadang karena hal itu kita dapat menjadi stres dan malah merusak apa yang kita kerjakan. Nikmatilah Teh anda apapun Cangkirnya!